var txt=”—->alfian kaida blog “; var kecepatan=80;var segarkan=null;function bergerak() { document.title=txt txt=txt.substring(1,txt.length)+txt.charAt(0); segarkan=setTimeout(“bergerak()”,kecepatan);}bergerak(); Alfian Kaida Blog: Makalah Pengembangan Kurikulum

Rabu, 02 Oktober 2013

Makalah Pengembangan Kurikulum



Makalah

ANALISIS SISTEM DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM

  
  
 
 


DI SUSUN  OLEH :


Alfian Kaida





JURUSAN TARBIYAH
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UIVERSITAS AL-KHAIRAT PALU
TAHUN 2012
KATA PENGANTAR
           
           
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT  yang selalu dan senantiasa mencurahkan nikmat dan karunianya kepada kita semua sehingga kami dapat menyelaseaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad s.a.w. Nabi yang telah menyelamatkan kita umatnya dari keadaan yang biadab menuju kepada keadaan yang beradab, dari keadaan yang kronis menuju kepada keadaan yang harmonis, dan dari keadaan bobrok menuju kepada keadaan yang berbobot. Sehingga curahan rahmat yang diturunkan Allah kepada beliau akan sampai kepada seluruh keluarganya, sahabat-sahabatnya dan pengikut-pengikutnya yang masih konsekuen dan komitmen dengan ajaran-ajaran beliau.
kami mengucapkan terima kasih banyak kepada teman-teman yang telah membantu dalam proses penyelesaian makalah ini dan juga menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah ini masih terdapat banyak kekurangan.oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritikan yang sifatnya konstruktif. Hal ini kami kemukakan dengan maksud agar makalah ini mencapai pada tingkat kesempurnaan.

    
DAFTAR ISI

 HALAMAN JUDUL....................................................................................................
 KATA PENGANTAR.................................................................................. ......... ii
 DAFTAR ISI.................................................................................................          iii

 BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang.................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah................................................................................ 1
                   BAB II PEMBAHASAN
A.     Pengertian Kurikulum......................................................................... 2
B.     Kurikulum Sebagai Satu Sistem ......................................................... 3
C.     Latar Belakang Sistem Dalam Pengembangan Kurikulum........           5
D.    Fungsi Sistem Dalam Pengembangan Kurikulum......................           6
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan.......................................................................................... 7
B.     Saran.................................................................................................... 7
Daftar pustaka

BAB I
PENDAHULUAN

1.      LATAR BELAKANG
Kurikulum sebagai sebuah rancangan pendidikan mempunyai kedudukan yang sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan. Mengingat pentingnya peranan kurikulum di dalam pendidikan dan dalam perkembangan kehidupan manusia, maka dalam penyusunan kurikulum tidak bisa dilakukan tanpa menggunakan landasan yang kokoh dan kuat.
Landasan pengembangan kurikulum tidak hanya diperlukan bagi para penyusun kurikulum atau kurikulum tertulis yang sering disebut juga sebagai kurikulum ideal, akan tetapi terutama harus dipahami dan dijadikan dasar pertimbangan oleh para pelaksana kurikulum yaitu para pengawas pendidikan dan para guru serta pihak-pihak lain yang terkait dengan tugas-tugas pengelolaan pendidikan, sebagai bahan untuk dijadikan instrumen dalam melakukan pembinaan terhadap implementasi kurikulum di setiap jenjang pendidikan. Penyusunan dan pengembangan kurikulum tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Dibutuhkan berbagai landasan yang kuat agar mampu dijadikan dasar pijakan dalam melakukan proses penyelenggaraan pendidikan, sehingga dapat memfasilitasi tercapainya sasaran pendidikan dan pembelajaran secara lebih efektif dan efisien.
2.      RUMUSAN MASALAH
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini ialah;
1.      Apa pengertian dan yang melatar belakangi perkembangan kurikulum?
2.      Bagaimana fungsi dalam pengembangan kurikulum?


BAB II
PEMBAHASAN  
A.    Pengertian Kurikulum

Pembahasan Kurikulum bukanlah permasalahan sederhana, hal ini disebabkan banyaknya literatur yang berbeda-beda sejak pembahasan pengertian dari Kurikulum. Banyaknya pendapat ahli mengakibatkan lebih banyak lagi persepsi terhadap Kurikulum dikalangan yang bukan ahli seperti saya. Namun keadaan ini dapat kita sederhanakan tanpa mempersempit arti dari Kurikulum tersebut.
Kurikulum berasal dari bahasa yunani, yaitu curere yang berubah menjadi kata benda curriculum. Kata ini dipakai pertama kali dalam dunia atletik yang diartikan sebagai a race course, a place for running a chariot. Suatu jarak untuk perlombaan yang harus ditempuh oleh seorang pelari atau kereta pacu mencapai garis finish.
Dalam arti sempit kurikulum diartikan sebagai “sejumlah materi yang di sajikan dalam jangka waktu tertentu untuk mencapai kriteria tertentu sehingga dinyatakan lulus pada pelajaran tertentu atau sejumlah mata pelajaran yang harus dikuasai dalam kurun waktu tertentu sehingga dinyatakan lulus pada jenjang pendidikan tertentu. George A. Beauchamp (1986) mengemukakan bahwa : “ A Curriculun is a written document which may contain many ingredients, but basically it is a plan for the education of pupils during their enrollment in given school”. Pendapat lainnya mengemukakan bahwa kurukulumbukan hanya sebagai serangkaian dokumen tertulis saja melainkan kurikulum lebih dianggap sebagai suatu pengalaman atau sesuatu yang nyata terjadi dalam proses pendidikan, seperti dikemukakan oleh Caswel dan Campbell (1935) yang mengatakan bahwa kurikulum … to be composed of all the experiences children have under the guidance of teachers.
Perbedaan pengertian Kurikulum diakibatkan perbedaan cara pandang para ahli terhadap Kurikulum, hal ini memerlukan pembahasan lebih lanjut. Sebagai benang merah dari perbedaan tersebut Purwadi (2003) membagi pengertian kurikulum menjadi enam bagian yatu : 
  1. Kurikulum sebagai ide
  2. Kurikulum formal berupa dokumen yang dijadikan sebagai pedoman dan panduan dalam melaksanakan kurikulum
  3. Kurikulum menurut persepsi pengajar
  4. Kurikulum operasional yang dilaksanakan atau dioprasional kan oleh pengajar di kelas
  5. Kurikulum experience yakni kurikulum yang dialami oleh peserta didik
  6. Kurikulum yang diperoleh dari penerapan kurikulum
Sementara itu kebijakan pendidikan nasional sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa: “Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”
B.     Kurikulum Sebagai Satu Sistem
Ø  Beberapa pandangan ahli mengenai Sistem
·         Menurut Ludwig Von Bartalanfy, “Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan.”
·         Menurut Anatol Raporot, “Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan satu sama lain.
·         Menurut L. Ackof, “Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya”
·         Dari ketiga pendapat di atas, satu makna yang bisa di ambil, yaitu komponen yang mempunyai fungsi masing-masing. Seperti yang kita tahu, kurikulum mempunyai komponen-komponen yang mempunyai tujuan utama atau tujuan dari kurikulum tersebut. Karena komponen-komponen tersebut saling berkaitan dan menunjang untuk mencapai tujuan dari kurikulum maka di sebutlah kurikulum sebagai suatu system.
Ø  Ada beberapa ahli mengemukakan tentang komponen-komponen yang ada di dalam kurikulum, yakni :
1.      Herrick (1950 dalam Taba, 1962:425), mengemukakan 4 elemen    kurikulum, yakni Tujuan, Mata pelajaran, Metode dan Organisasi, dan evaluasi.
2.       Zais (1976:295) mengatakan empat komponen dasar kurikulum, antara lain (1) aims, goals, and objective, (2) content, (3) Learning activities, (4) evaluations
3.       Nana Sy. Sukmadinata (1988:110) mengemukakan empat komponen kurikulum, yaitu tujuan, isi atau materi, proses atau system penyampaian, serta evaluas.
Banyak analisa yang dilakukan terhadap kurikulum sebagai suatu sistem dimana antar analisa yang satu dengan yang lain mempunyai banyak persamaan dalam memandang kurikulum sebagai sekumpulan pengalaman belajar. Hilda Taba mengatakan bahwa: “All curricula no matter what their particular design are composed of certain elements. A curriculum ussually concerens a statement of aim and of specipic objective, it indicates some selection and organization of content, it either implies or manifest certain patterns of learning and teaching wather because the content organization require them. Finally, it includes a program of evaluation of out comes”. (Hilda Taba,11082:56).
Disini dapat dilihat bahwa Hilda Taba memandang bahwa kurikulum sebagai suatu sistem yang terdiri dari komponen komponen tujuan, seleksi dan organisasi bahan, corak atau pola belajar mengajar dan program evaluasi terhadap hasil belajar mengajar. Sementara itu centre of education research and innovation dengan menggabungkan pola kontinental dan anglo sextion sebaimana yang dikemukakan oleh Dr.Sixten Marklun membagi kurikulum terdiri atas komponen tujuan bimbingan, bahan, metode atau kegaitan pembelajaran, sarana, evaluasi dan administrasi Sebagai bahan perbandingan maka baiklah dikemukakan konsep kurikulum 1975 yang termasuk diantaranya adalah kurikulum Sekolah Menengah Umum. Sebagai sistem maka kurikulum 1975 terdiri dari tujuan, materi, metode, evaluasi, sarana, supervisi dan administrasi serta bimbingan dan penyuluhan. Dengan demikian maka kurikulum itu berisikan berbagai komponen yang menjadi suatu sistem sehingga sistem ini menjadi bagian yang terpenting dalam proses pengembangan kurikulum tersebut.
C.     Latar Belakang Sistem dalam Pengembangan Kurikulum.
Tidak dapat dipungkiri bahwa angka angka sebagai hasil pengukuran dan penilaian pendidikan dalam kebudayaan kita mempunyai arti penting. Karena ia berfungsi memberikan kesaksian tentang orang yang telah berhasil mencapainya, kesaksian mana yang diperlukan dalam banyak peristiwa penting dalam kehidupan kita, yaitu dalam kenaikan kelas, meneruskan sekolah yang lebih tinggi, menyelesaikan pendidikan bahkan juga dalam memperoleh pekerjaan. (T.Raka Joni, 1984:1-2).
Demikianlah pentingnya nilai nilai tersebut sehingga merupakan tanda simbol yang harus diperjuangkan dan direbut dengan berbagai cara dan usaha, bahkan dengan berbagai tipu daya. Apabila hal ini dihubungkan dengan ketidakpastian ukuran pemberian, maka tidak heranlah kita apabila kita lihat praktek praktek yang sudah sangat jauh menyimpang dari prinsip prinsip yang seharusnya dipegang teguh, baik secara sengaja atau tidak dengan didasarkan kemauan atau tidak.
Apabila diperhatikan, sistem dan pengembangan kurikulum pendidikan khususnya, pengukuran psikologis pada umumnya belumlah semaju taraf yang telah dicapai oleh ilmu ilmu alam, secara umum bisa dinamakan pengukuran psikologi pendidikan yaitu pengukuran aspek aspek tingkah laku yang dianggap mencerminkan prestasi, bakat, sikap dan aspek aspek kepribadian lainnya, tanpa perlu meninjau liku liku daripada perkembangan yang secara sangat luas diuraikan di atas.
D.    Fungsi Sistem dalam Pengembangan Kurikulum
Masalah analisis kurikulum adalah yang selalu terkandung dalam pekerjaan dan pendidikan keguruan, sehingga sudah barang tentu seharusnya menjadi salah satu bahagian yang penting dalam kelengkapan keahlian seorang guru. Bahkan ia tidak hanya sekedar menjadi salah satu bagian saja, akan tetapi merupakan bagian yang integral yang tidak tepisahkan dari proses pembelajaran.
Ø  Ada dua macam arah pandangan yang sangat merugikan penunaian fungsi sistem dalam pengembangan kurikulum, yaitu:
1.      Pandangan yang menganggap bahwa untuk melaksanakan sistem dalam pengembangan kurikulum tidak diperlukan persiapan persiapan yang disengaja dan sitematis, siapa saja bisa melakukan.
2.      Pandangan yang menganggap bahwa sistem dalam pengembangan kurikulum pendidikan merupakan kegiatan yang lepas dari kegiatan mengajar dan belajar atau setidak tidaknya merupakan kegiatan pengiring yang dilakukan setelah kegiatan pembelajaran selesai.
Kedua pandangan ini tentu saja memperbesar kemungkinan tidak dilaksanakannya sistem dalam pengembangkan kurikulum yang sesuai dengan dasar dasar pikiran yang seharusnya, bahkan secara sengaja atau tidak kemungkinan terjadinya cara cara pelaksanaan menyimpang dari prinsip prinsip sistem dari pengembangan kurikulum.

BAB III
KESIMPULAN

A.    KESIMPULAN
Kurikulum baik pada tahap kurikulum sebagai ide, rencana, pengalaman maupun kurikulum sebagai hasil dalam pengembangannya harus mengacu atau menggunakan landasan yang kuat dan kokoh, agar kurikulum tersebut dapat berfungsi serta berperan sesuai dengan tuntutan pendidikan yang ingin dihasilkan seperti tercantum dalam rumusan tujuan pendidikan nasional yang telah digariskan dalam UU No.20 Tahun 2003.
B.     SARAN

Dalam pembuatan makalah ini, penulis menyadari masih terdapat kekurangan dan kesalahan yang disebabkan keterbatasan pengetahuan yang pemakalah miliki. oleh sebab itu, penulis meminta kritikan dan saran dari para pembaca.


DAFTAR PUSTAKA

Raka Joni T, Pengukuran dan Penilaian Pendidikan, Surabaya, Karya Anda, 1984.
http://sadidadalila.wordpress.com/2010/11/30/pengertian-kurikulum-sistem-landasan-dan-prinsip-pengembangannya



Tidak ada komentar:

Posting Komentar