Makalah
ANALISIS SISTEM
DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM
DI SUSUN OLEH :
Alfian Kaida
JURUSAN
TARBIYAH
FAKULTAS AGAMA
ISLAM
UIVERSITAS
AL-KHAIRAT PALU
TAHUN 2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang
selalu dan senantiasa mencurahkan nikmat dan karunianya kepada kita semua
sehingga kami dapat menyelaseaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta
salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad s.a.w.
Nabi yang telah menyelamatkan kita umatnya dari keadaan yang biadab menuju
kepada keadaan yang beradab, dari keadaan yang kronis menuju kepada keadaan
yang harmonis, dan dari keadaan bobrok menuju kepada keadaan yang berbobot.
Sehingga curahan rahmat yang diturunkan Allah kepada beliau akan sampai kepada
seluruh keluarganya, sahabat-sahabatnya dan pengikut-pengikutnya yang masih
konsekuen dan komitmen dengan ajaran-ajaran beliau.
kami
mengucapkan terima kasih banyak kepada teman-teman yang telah membantu dalam
proses penyelesaian makalah ini dan juga menyadari bahwa dalam penyusunan
Makalah ini masih terdapat banyak kekurangan.oleh karena itu, kami mengharapkan
saran dan kritikan yang sifatnya konstruktif. Hal ini kami kemukakan dengan
maksud agar makalah ini mencapai pada tingkat kesempurnaan.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................................
KATA PENGANTAR.................................................................................. ......... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang.................................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kurikulum......................................................................... 2
B. Kurikulum
Sebagai Satu Sistem ......................................................... 3
C. Latar
Belakang Sistem Dalam Pengembangan Kurikulum........ 5
D. Fungsi
Sistem Dalam Pengembangan Kurikulum...................... 6
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................................... 7
B. Saran.................................................................................................... 7
Daftar pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Kurikulum sebagai sebuah rancangan pendidikan
mempunyai kedudukan yang sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan
pendidikan. Mengingat pentingnya peranan kurikulum di dalam pendidikan dan
dalam perkembangan kehidupan manusia, maka dalam penyusunan kurikulum tidak
bisa dilakukan tanpa menggunakan landasan yang kokoh dan kuat.
Landasan pengembangan kurikulum tidak hanya
diperlukan bagi para penyusun kurikulum atau kurikulum tertulis yang sering
disebut juga sebagai kurikulum ideal, akan tetapi terutama harus dipahami dan
dijadikan dasar pertimbangan oleh para pelaksana kurikulum yaitu para pengawas
pendidikan dan para guru serta pihak-pihak lain yang terkait dengan tugas-tugas
pengelolaan pendidikan, sebagai bahan untuk dijadikan instrumen dalam melakukan
pembinaan terhadap implementasi kurikulum di setiap jenjang pendidikan.
Penyusunan dan pengembangan kurikulum tidak bisa dilakukan secara sembarangan.
Dibutuhkan berbagai landasan yang kuat agar mampu dijadikan dasar pijakan dalam
melakukan proses penyelenggaraan pendidikan, sehingga dapat memfasilitasi
tercapainya sasaran pendidikan dan pembelajaran secara lebih efektif dan
efisien.
2. RUMUSAN MASALAH
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini ialah;
1. Apa pengertian dan yang melatar belakangi
perkembangan kurikulum?
2. Bagaimana fungsi dalam pengembangan kurikulum?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Kurikulum
Pembahasan Kurikulum bukanlah permasalahan
sederhana, hal ini disebabkan banyaknya literatur yang berbeda-beda sejak
pembahasan pengertian dari Kurikulum. Banyaknya pendapat ahli mengakibatkan
lebih banyak lagi persepsi terhadap Kurikulum dikalangan yang bukan ahli
seperti saya. Namun keadaan ini dapat kita sederhanakan tanpa mempersempit arti
dari Kurikulum tersebut.
Kurikulum berasal dari bahasa yunani, yaitu
curere yang berubah menjadi kata benda curriculum. Kata ini dipakai pertama
kali dalam dunia atletik yang diartikan sebagai a race course, a place for
running a chariot. Suatu jarak untuk perlombaan yang harus ditempuh oleh
seorang pelari atau kereta pacu mencapai garis finish.
Dalam arti sempit kurikulum diartikan sebagai
“sejumlah materi yang di sajikan dalam jangka waktu tertentu untuk mencapai
kriteria tertentu sehingga dinyatakan lulus pada pelajaran tertentu atau
sejumlah mata pelajaran yang harus dikuasai dalam kurun waktu tertentu sehingga
dinyatakan lulus pada jenjang pendidikan tertentu. George A. Beauchamp (1986)
mengemukakan bahwa : “ A Curriculun is a written document which may contain
many ingredients, but basically it is a plan for the education of pupils during
their enrollment in given school”. Pendapat lainnya mengemukakan bahwa
kurukulumbukan hanya sebagai serangkaian dokumen tertulis saja melainkan
kurikulum lebih dianggap sebagai suatu pengalaman atau sesuatu yang nyata
terjadi dalam proses pendidikan, seperti dikemukakan oleh Caswel dan Campbell
(1935) yang mengatakan bahwa kurikulum … to be composed of all the
experiences children have under the guidance of teachers.
Perbedaan pengertian Kurikulum diakibatkan
perbedaan cara pandang para ahli terhadap Kurikulum, hal ini memerlukan
pembahasan lebih lanjut. Sebagai benang merah dari perbedaan tersebut Purwadi
(2003) membagi pengertian kurikulum menjadi enam bagian yatu :
- Kurikulum sebagai ide
- Kurikulum formal berupa dokumen yang dijadikan sebagai pedoman dan panduan dalam melaksanakan kurikulum
- Kurikulum menurut persepsi pengajar
- Kurikulum operasional yang dilaksanakan atau dioprasional kan oleh pengajar di kelas
- Kurikulum experience yakni kurikulum yang dialami oleh peserta didik
- Kurikulum yang diperoleh dari penerapan kurikulum
Sementara itu kebijakan pendidikan nasional
sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20
Tahun 2003 menyatakan bahwa: “Kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu”
B.
Kurikulum Sebagai
Satu Sistem
Ø Beberapa pandangan
ahli mengenai Sistem
·
Menurut Ludwig Von Bartalanfy, “Sistem
merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi
diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan.”
·
Menurut Anatol Raporot, “Sistem adalah suatu
kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan satu sama lain.
·
Menurut L. Ackof, “Sistem adalah setiap
kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam
keadaan saling tergantung satu sama lainnya”
·
Dari ketiga pendapat di atas, satu makna yang
bisa di ambil, yaitu komponen yang mempunyai fungsi masing-masing. Seperti yang
kita tahu, kurikulum mempunyai komponen-komponen yang mempunyai tujuan utama
atau tujuan dari kurikulum tersebut. Karena komponen-komponen tersebut saling
berkaitan dan menunjang untuk mencapai tujuan dari kurikulum maka di sebutlah
kurikulum sebagai suatu system.
Ø Ada beberapa
ahli mengemukakan tentang komponen-komponen yang ada di dalam kurikulum, yakni
:
1.
Herrick (1950 dalam Taba, 1962:425),
mengemukakan 4 elemen kurikulum, yakni
Tujuan, Mata pelajaran, Metode dan Organisasi, dan evaluasi.
2.
Zais
(1976:295) mengatakan empat komponen dasar kurikulum, antara lain (1) aims,
goals, and objective, (2) content, (3) Learning activities, (4) evaluations
3.
Nana Sy.
Sukmadinata (1988:110) mengemukakan empat komponen kurikulum, yaitu tujuan, isi
atau materi, proses atau system penyampaian, serta evaluas.
Banyak analisa yang dilakukan terhadap
kurikulum sebagai suatu sistem dimana antar analisa yang satu dengan yang lain
mempunyai banyak persamaan dalam memandang kurikulum sebagai sekumpulan
pengalaman belajar. Hilda Taba mengatakan bahwa: “All curricula no matter what
their particular design are composed of certain elements. A curriculum ussually
concerens a statement of aim and of specipic objective, it indicates some
selection and organization of content, it either implies or manifest certain
patterns of learning and teaching wather because the content organization
require them. Finally, it includes a program of evaluation of out comes”.
(Hilda Taba,11082:56).
Disini dapat dilihat bahwa Hilda Taba memandang
bahwa kurikulum sebagai suatu sistem yang terdiri dari komponen komponen
tujuan, seleksi dan organisasi bahan, corak atau pola belajar mengajar dan
program evaluasi terhadap hasil belajar mengajar. Sementara itu centre of
education research and innovation dengan menggabungkan pola kontinental dan
anglo sextion sebaimana yang dikemukakan oleh Dr.Sixten Marklun membagi
kurikulum terdiri atas komponen tujuan bimbingan, bahan, metode atau kegaitan
pembelajaran, sarana, evaluasi dan administrasi Sebagai bahan perbandingan maka baiklah
dikemukakan konsep kurikulum 1975 yang termasuk diantaranya adalah kurikulum
Sekolah Menengah Umum. Sebagai sistem maka kurikulum 1975 terdiri dari tujuan,
materi, metode, evaluasi, sarana, supervisi dan administrasi serta bimbingan
dan penyuluhan. Dengan demikian maka kurikulum itu berisikan berbagai komponen
yang menjadi suatu sistem sehingga sistem ini menjadi bagian yang terpenting
dalam proses pengembangan kurikulum tersebut.
C.
Latar Belakang Sistem dalam Pengembangan
Kurikulum.
Tidak dapat dipungkiri bahwa angka angka
sebagai hasil pengukuran dan penilaian pendidikan dalam kebudayaan kita
mempunyai arti penting. Karena ia berfungsi memberikan kesaksian tentang orang
yang telah berhasil mencapainya, kesaksian mana yang diperlukan dalam banyak
peristiwa penting dalam kehidupan kita, yaitu dalam kenaikan kelas, meneruskan
sekolah yang lebih tinggi, menyelesaikan pendidikan bahkan juga dalam
memperoleh pekerjaan. (T.Raka Joni, 1984:1-2).
Demikianlah pentingnya nilai nilai tersebut
sehingga merupakan tanda simbol yang harus diperjuangkan dan direbut dengan
berbagai cara dan usaha, bahkan dengan berbagai tipu daya. Apabila hal ini
dihubungkan dengan ketidakpastian ukuran pemberian, maka tidak heranlah kita
apabila kita lihat praktek praktek yang sudah sangat jauh menyimpang dari
prinsip prinsip yang seharusnya dipegang teguh, baik secara sengaja atau tidak
dengan didasarkan kemauan atau tidak.
Apabila diperhatikan, sistem dan pengembangan
kurikulum pendidikan khususnya, pengukuran psikologis pada umumnya belumlah
semaju taraf yang telah dicapai oleh ilmu ilmu alam, secara umum bisa dinamakan
pengukuran psikologi pendidikan yaitu pengukuran aspek aspek tingkah laku yang
dianggap mencerminkan prestasi, bakat, sikap dan aspek aspek kepribadian
lainnya, tanpa perlu meninjau liku liku daripada perkembangan yang secara
sangat luas diuraikan di atas.
D.
Fungsi Sistem
dalam Pengembangan Kurikulum
Masalah analisis kurikulum adalah yang selalu
terkandung dalam pekerjaan dan pendidikan keguruan, sehingga sudah barang tentu
seharusnya menjadi salah satu bahagian yang penting dalam kelengkapan keahlian
seorang guru. Bahkan ia tidak hanya sekedar menjadi salah satu bagian saja,
akan tetapi merupakan bagian yang integral yang tidak tepisahkan dari proses
pembelajaran.
Ø Ada dua macam
arah pandangan yang sangat merugikan penunaian fungsi sistem dalam pengembangan
kurikulum, yaitu:
1.
Pandangan yang menganggap bahwa untuk melaksanakan
sistem dalam pengembangan kurikulum tidak diperlukan persiapan persiapan yang
disengaja dan sitematis, siapa saja bisa melakukan.
2.
Pandangan yang menganggap bahwa sistem dalam
pengembangan kurikulum pendidikan merupakan kegiatan yang lepas dari kegiatan
mengajar dan belajar atau setidak tidaknya merupakan kegiatan pengiring yang
dilakukan setelah kegiatan pembelajaran selesai.
Kedua pandangan ini tentu saja memperbesar
kemungkinan tidak dilaksanakannya sistem dalam pengembangkan kurikulum yang
sesuai dengan dasar dasar pikiran yang seharusnya, bahkan secara sengaja atau
tidak kemungkinan terjadinya cara cara pelaksanaan menyimpang dari prinsip
prinsip sistem dari pengembangan kurikulum.
BAB III
KESIMPULAN
A.
KESIMPULAN
Kurikulum baik
pada tahap kurikulum sebagai ide, rencana, pengalaman maupun kurikulum sebagai
hasil dalam pengembangannya harus mengacu atau menggunakan landasan yang kuat
dan kokoh, agar kurikulum tersebut dapat berfungsi serta berperan sesuai dengan
tuntutan pendidikan yang ingin dihasilkan seperti tercantum dalam rumusan
tujuan pendidikan nasional yang telah digariskan dalam UU No.20 Tahun 2003.
B.
SARAN
Dalam pembuatan makalah ini, penulis menyadari masih
terdapat kekurangan dan kesalahan yang disebabkan keterbatasan pengetahuan yang
pemakalah miliki. oleh sebab itu, penulis meminta kritikan dan saran dari para
pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Raka Joni T,
Pengukuran dan Penilaian Pendidikan, Surabaya, Karya Anda, 1984.
http://sadidadalila.wordpress.com/2010/11/30/pengertian-kurikulum-sistem-landasan-dan-prinsip-pengembangannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar